Kamis, 04 Oktober 2012

PENERAPAN TELEMATIKA

Nur Oktri H. - 1A111284

Sejarah Telematika

Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L'informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua kata telekomunikasi dan informatika.

Telekomunikasi sendiri mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari suatu tempat ke tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah. 'Telekomunikasi' mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio, telegraf/ telex, televisi, telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan komputer. Sedangkan pengertian Informatika (Inggris: Informatics) mencakup struktur, sifat, dan interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk informasi.

Jadi pengertian Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika.

Menurut Wikipedia, istilah telematika ini sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
  • Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  • Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
  • Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics)
Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika (disingkat DitJen APTEL) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.


Penerapan Telematika dalam Bidang Telekomunikasir

Cara kerja dari sistem ini adalah dengan menggunakan 24 satelit yang mengirimkan sinyal micro ke bumi dan diterima oleh alat penerima yang biasa disebut sebagai GPS receiver untuk menentukan posisi berdasarkan kordinat kemudian posisi dari kordinat tersebut ditampilkan dalam bentuk peta lokasi. Selain untuk menentukan posisi, GPS juga digunakan untuk menentukan waktu, kecepatan dan arah.
Ada tiga bagian penting dari sistem ini yaitu bagian kontrol, bagian angkasa, bagian pengguna.

1. BAGIAN KONTROL
Bagian ini bertugas untuk mengontrol satelit berada sedikit diluar orbit sehingga bagian ini melacak orbit, kecepatan, lokasi dan ketinggian. Sinyal dari satelit diterima oleh bagian kontrol kemudian di koreksi lalu dikirimkan kembali ke satelit. Koreksi data yang tepat ini disebut data emphiris yang nantinya akan dikirimkan ke alat penerima navigasi kita.

2. BAGIAN ANGKASA
Kumpulan satelit-satelit ini diatur sedemikian rupa sehingga alat navigasi setiap saat dapat menerima paling sedikit sinyal dari empat buah satelit. Sinyal satelit ini dapat melewati awan, kaca, atau plastik, tetapi tidak dapat melewati gedung atau gunung. Satelit mempunyai jam atom, dan juga akan memancarkan informasi ‘waktu/jam’ ini. Data yang dipancarkan dibuat dalam kode “psedo-random”. Setiap satelit memiliki kodenya masing-masing dan biasanya kode ini akan ditampilkan oleh alat penerima navigasi kita. Data yang dikirimkan itu nantinya berguna untuk mengukur jarak antar alat penerima navigasi dengan satelit dan digunakan untuk menetukan kordinat lokasi.

Gelombang yang dipakai pada alat navigasi pada umumnya ada 2 jenis. Gelombang pertama dikenal dengan L1 pada 1575.42 MHz. Gelombang ini akan diterima oleh alat penerima navigasi. Kemudian gelombang yang kedua adalah L2 pada 1227.6 Mhz digunakan untuk militer dan bukan untuk umum.

3. BAGIAN PENGGUNA
Bagian ini terdiri dari alat navigasi yang digunakan. Satelit akan memancarkan data almanak dan ephemeris yang akan diterima oleh alat navigasi secara teratur. Data almanak berisikan perkiraan lokasi (approximate location) satelit yang dipancarkan terus menerus oleh satelit. Data ephemeris dipancarkan oleh satelit, dan valid untuk sekitar 4-6 jam. Untuk menunjukkan koordinat sebuah titik (dua dimensi), alat navigasi memerlukan paling sedikit sinyal dari 3 buah satelit. Untuk menunjukkan data ketinggian sebuah titik (tiga dimensi), diperlukan tambahan sinyal dari 1 buah satelit lagi.

Berikut ini adalah alat yang digunakan user dalam sistem GPS :

GPS Receiver
Alat Pelacak GPS pada Kendaraan

Sistem GPS juga diaplikasikan pada perangkat Mobile

GPS pada perangkat Handpone
  
Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar